Tampilkan postingan dengan label Tips Membuat Resume. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Membuat Resume. Tampilkan semua postingan

Download Sample Resumes

Download resume samples:
All samples are MS Word documents; each link opens a new browser window; you can use any sample as a template for your own resume if you wish.

Federal government sample resume: fictional Virginia Tech junior
(See more about federal job search)

Silva — B.S. student, seeking co-op position; hasn't yet had career-related experience to list on resume.

Gimble — B.A. student seeking internship; features "related employment and college activities" section; "other employment" listed without details.

McWellen — B.S. candidate; resume features course work and lab skills.

Barbour — B.A. candidate; features study abroad, language skills, "related" and "other" experience sections.

Constantine — B.S. candidate; features details on student organization leadership role.

Sorvino — B.S. candidate; features "related" and "other" experience sections; skills other than computer skills.

Walsh — B.A. candidate with coursework outside major that supports the objective; includes language skills.

Kelly — B.A. candidate; skills-based resume format.

Matthews — B.Arch. candidate; features design skills and study abroad.

Neilson — B.S. candidate; features a course project detailed.

Neilson scannable resume — same as above in strictly scannable format.

Vandeveer — M.S. completed, plus 2 years of professional experience; features qualifications summary, appropriate for experienced professional.

Arnez — M.A.Ed. candidate with teaching objective.

How to Write a Resume for a Secretarial Job

A secretarial position may be one of the first jobs that you apply for that requires a resume. Secretaries must display a certain set of skills to qualify for the position. You need to relay your secretarial qualifications when you write your resume.

Instructions
  1. Step 1

What to include in a resume

 The following is a guideline to assist you in writing your resume. In summary, resumes should at least include the following sections: contact information, objective, professional / work experience, education, computer skills and language skills.


Contact Information (required)

Include your full name, permanent and local addresses, phone (include area code), email address, and web page (if applicable).


Objective (encouraged)

Write a brief statement summarizing the career field you are interested in and the nature of the position you are seeking.

Writing Your First Resume

Creating Your First Resume
If you are worried about writing a resume, or struggling with the task, you're not alone! But creating your first resume doesn't have to be an intimidating task if you understand the goal of your resume - to generate interest and interviews. It doesn’t have to get you a job and it doesn’t need to cover your life history. It simply has to pique the interest of the reader and answer the only question he cares about: will this candidate add value to my company?
If your resume answers this question effectively - by clearly communicating your strengths - employers will want to meet with you. It really is that simple.
Research Job Postings

MEMIKAT HRD DENGAN SURAT LAMARAN DAN CV

Surat lamaran dan curriculum vitae (CV) merupakan kunci pertama pembuka gerbang karir idaman Anda. Dengan surat lamaran dan CV inilah, perusahaan mengenal dan mengetahui kualifikasi Anda. Maka, pembuatannya tidak boleh asal jadi, tapi harus benarbenar menarik HRD perusahaan yang Anda lamar.

Sebelum menulis, pastikan Anda tahu

Make Your Resume Sparkle

Whether you’re in the process of earning your degree online or have completed your studies years ago, chances are you intend to use the qualifications earned online to get a job. But, before you put together your resume, make sure you cast your virtual studies in the best light possible. Before faxing your resume to your potential employer, check out these four tips for making your hard earned degree shine:

1. “If it ain’t broke, don’t fix it.” If it’s not going to come up during your interview or employment, there’s no need to mention that your alma mater was an online institution. Your school may be a superior, accredited university. However, not all interviewers are aware of the advancements in online education and may view online degrees as inferior to degrees earned at traditional schools. Save yourself the hassle of having to prove yourself by not mentioning unnecessary information.

2. Use buzzwords. Using powerful words to accentuate the explanation of your studies can help your resume stand out. Possible words include: certified, developed, fully credentialed, managed, created, awarded, etc. Descriptive words demonstrate your ability to act and get things done.

3. Make note of accreditation. Or don’t. If your school is accredited by one of the commonly accepted regional accreditation boards, then make note of it. If your school isn’t accredited or is accredited by a different organization, it’s probably safer not to mention it at all.

4. Connect your college. If it is necessary for you to note that your degree was earned through the internet (and if the school isn’t accredited), consider showing your school’s connections to other reputable institutions. For example, if UCLA was sponsoring the online program you participated in, you’ll want to make note of it. If Microsoft sends its employees to get certified at your school, let your employer know. Your school’s admissions counselors should have information about your school’s connections that can be used as you put together a resume.




Beberapa Saran dalam Membuat Resume

Sumber: Milis Persiapan Seleksi
Bagi anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume, perhatikan beberapa saran berikut ini:
Nama dan Uraian Jabatan
Tulis nama jabatan anda dan lengkapi dengan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah Anda lakukan.



Tanggal dan Tempat
Tulislah riwayat pendidikan dan pekerjaan anda secara tepat. Misalnya: kapan anda diterima bekerja dan kapan anda keluar dari perusahaan X, kapan anda menjabat sebagai .... atau kapan anda pindah kerja dari kantor pusat ke kantor cabang.
Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak kapan anda bekerja dan untuk berapa lama.

Rinci
Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume anda sedetil mungkin.

Proporsional
Tuliskan pekerjaan atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca dan buatlah secara proporsional.
Contoh: Jika anda melamar sebagai Marketing Manager hendaklah anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai pekerjaan anda sebagai Sales Manager dan tiga paragraph lainnya tentang kegiatan anda sebagai Trainer.

Relevansi
Tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang anda lamar.
Contoh: Tidak perlu menuliskan pengalaman berorganisasi anda selama kuliah meskipun anda menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa selama beberapa periode, jika pekerjaan yang anda lamar tidak berhubungan dengan kemampuan organisasi atau leadership.

Eksplisit
Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi.
Contoh: jangan berasumsi bahwa pembaca tahu bahwa anda tamatan Unika Atma Jaya Jakarta, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika anda tidak menuliskan nama kota bisa jadi pembaca menganggap anda tamatan dari kota lain.

Panjang
Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat karir dan pendidikan yang anda rasa sangat penting untuk ditampilkan menuntut anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman resume masih dapat diterima.

Tanda Baca, Ejaan, dan Tata Bahasa
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika anda menulis resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang anda belum yakin.

Mudah Dibaca
Resume yang dibuat secara kacau balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak terpisah-pisah dan logis.

Penampilan
Pilihlah format terbaik yang dapat anda tampilkan untuk membuat resume, termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan serta paduan warna (jika menggunakan printer warna).

Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latarbelakang Anda yang relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai potensial anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya.

Hati-Hati Menuliskan Hal-Hal Berikut Dalam Resume

Sumber: Milis Persiapan Seleksi
Dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai berikut:
Riwayat Gaji
Riwayat gaji adalah gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan. Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut.
Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.

Referensi
Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai referensi seperti mantan atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama- nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menuliskan: "Referensi: akan diberikan jika diminta".

Dokumen Pendukung
Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada.
Ingat: "Jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak". Untuk itu anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan.
Contoh: Jika anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya.

Informasi Pribadi
Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.

Para pembaca yang budiman, apapun pilihan karir anda pastikan untuk membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang anda merasa belum yakin dengan apa yang telah anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai resume atau CV anda tersebut. Selamat mencoba! Semoga anda cepat memperoleh pekerjaan yang diinginkan.

Aspek-Aspek Yang Ditonjolkan Dalam Resume

Sumber: Milis Persiapan Seleksi
Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latarbelakang Anda yang relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai potensial anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya. Adapun aspek-aspek yang dapat anda tonjolkan adalah:



Penghargaan atau Reward
Tuliskan yang sesuai dengan posisi yang Anda lamar.
Contoh: jika anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah! Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan anda.

Prestasi Akademik
Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi.

Kemampuan Tambahan
Kemampuan tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti.

Keanggotaan dalam organisasi Professional
Jika anda terlibat dalam organisasi professional seperti Assiosiasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI), dll yang berguna bagi pembaca, jangan segan untuk menuliskannya.

Indikator Kesuksesan
Anda dapat menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah anda peroleh.
Contoh: beasiswa karena kecerdasan anda, dikirim training ke luar negeri karena keberhasilan anda dalam perusahaan, keberhasilan anda menekan biaya operasional di divisi anda, dll.

Pengalaman yang Berhubungan dengan Pekerjaan
Tuliskan semua pengalaman yang pernah anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang anda lamar.
Contoh: jika pekerjaan yang anda lamar menuntut anda untuk sering melakukan traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa anda mahir berbahasa Inggris.



Tips: Memancing Panggilan Wawancara Lewat Resume

SABAN pagi hari, di Jalan Asia Afrika, Bandung, sebuah papan pengumuman di salah satu trotoar selalu dikerubungi banyak orang. Di papan itu tertempel lembaran-lembaran koran lokal yang memuat iklan lowongan pekerjaan.

Belasan orang yang berkerumun itu dengan serius membaca satu per satu setiap iklan, lalu mencatat lowongan yang mereka minati.

"Resume yang menarik sangat memungkinkan seorang pelamar untuk mendapat panggilan wawancara kerja," ujar Alia Gemala dari Alamcvpro, Professional Resume Consultant.

Alia menyarankan, surat lamaran yang dikirim pelamar sebaiknya berbentuk resume (ikhtisar mengenai data diri) ketimbang curriculum vitae (riwayat hidup). Hal itu dengan catatan tidak ada permintaan khusus dari penyelenggara pekerjaan. Pertimbangannya, resume hanya perlu memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang. Sementara CV menuntut pemuatan informasi personal yang tak ada hubungan langsung dengan keprofesionalan.

Kelebihan lainnya, resume maksimal dua halaman, sementara CV bisa berlembar-lembar, bahkan sepuluh halaman. "Padahal asumsinya, penyelenggara pekerjaan harus membaca banyak lamaran yang masuk sehingga hanya punya waktu sedikit untuk membaca setiap detail lamaran yang datang," imbuh Alia.

Prinsip dasar resume adalah menyajikan informasi yang jelas, ringkas, dengan format yang rapi. Informasi yang jelas dan ringkas dapat diwujudkan jika pelamar hanya memuat informasi yang berhubungan dengan keprofesionalan seseorang.

Informasi yang tidak berhubungan dengan keprofesionalan adalah informasi yang cenderung personal, seperti status perkawinan, jumlah anak, agama, golongan darah, serta nama sekolah sejak taman kanak-kanak.

"Informasi yang cenderung personal seperti itu memang sebaiknya tidak dicantumkan. Sebab, keterangan semacam itu bisa memancing anggapan-anggapan tertentu yang bisa kurang menguntungkan pelamar. Sementara untuk mengetahui kualitas pelamar yang lebih dalam kan melalui wawancara. Anggapan negatif bisa menyempitkan peluang pelamar memperoleh wawancara," ujar Amir Basuki dari Alamcvpro menambahkan.

Amir mencontohkan, keterangan status pernikahan, misalnya, peluangnya mudah dipersepsikan negatif bagi penyelenggara pekerjaan yang menuntut pekerjanya bermobilitas tinggi. Ada peluang penyelenggara pekerjaan berpikir orang yang telah menikah, terlebih pekerja perempuan, sulit untuk beradaptasi jika pekerjaannya harus sering ke luar kota.

Pelamar yang merasa punya kualifikasi keprofesionalan yang baik, meski sudah menikah, bagaimanapun berhak untuk mendapat peluang dinilai lebih jauh melalui wawancara langsung. Bukan semata dinilai dari keterangan pada resume dan surat lamarannya.

"Melalui resume pancinglah penyelenggara kerja untuk ingin tahu lebih jauh mengenai diri kita melalui wawancara. Jika saat wawancara ditanya status perkawinan, ya jawab sejujurnya. Namun, jangan muat itu dalam resume sebab itu memberi peluang penyelenggara kerja yang berpersepsi negatif dan urung memanggil kita untuk wawancara," papar Amir.

ALIA menegaskan, pelamar jangan terjebak untuk menampilkan resume semenarik mungkin hanya dengan membuat format yang menarik tetapi mengabaikan isi. Mengorganisasi informasi diri adalah hal penting yang harus mendapat perhatian pelamar. Seorang pelamar sebisa mungkin bisa menonjolkan potensi dirinya, misalnya melalui pencapaian-pencapaian (accomplishment) yang pernah mereka perbuat.

"Seorang pelamar kerap kali terlupakan menyajikan accomplishment mereka, tetapi hanya menjabarkan responsibility (tanggung jawab) pada pekerjaan mereka sebelumnya. Padahal, accomplishment bisa menjadi semacam garansi bahwa si pelamar ini dapat bekerja baik dalam berbagai situasi," kata Alia.

Pelamar yang sudah pernah bekerja kerap kali hanya memuat soal tanggung jawab apa saja yang pernah mereka pegang di tempat bekerja sebelumnya. Namun, mereka "lupa" mencantumkan bagaimana pencapaian yang bisa mereka raih berdasarkan tanggung jawab tersebut. Pencapaian atau prestasi bisa juga berarti seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan melampaui target yang ditetapkan berdasarkan tanggung jawabnya.

"Namun, Anda jangan pula terjebak menuliskan promosi jabatan sebagai bagian dari prestasi atau pencapaian itu. Kalau promosi tersebut ukurannya enggak jelas, bisa saja calon penyelenggara pekerjaan berpikir bahwa promosi itu subyektif. Bisa saja kan, misalnya karena dia pandai melayani bos lamanya," ujar Amir.

Dengan demikian, penyajian prestasi atau pencapaian merupakan hasil kerja yang konkret. Misalnya, seseorang sebagai pekerja penjual (sales) dalam kurun waktu tertentu bisa mencapai angka penjualan suatu produk dua kali lipat dari target yang dibebankan kepadanya.

"Namun, Anda tetap harus jujur . Jika ada suatu proyek yang pernah dijalankannya berhasil, dan itu merupakan kerja tim, sebutkan bahwa kita bagian dari tim tersebut, bukan prestasi individual," tambah Amir.

Pelamar kerja yang belum berpengalaman, misalnya lulusan perguruan tinggi, mencantumkan kegiatan-kegiatan selama masa kuliah tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya hanya mencantumkan kegiatan yang sekiranya cukup penting dan ada pencapaian yang berhasil diperolehnya melalui kegiatan tersebut.

"Saya tidak menganjurkan pencantuman berbagai seminar yang pernah diikuti. Itu kurang relevan dan hanya menambah panjang lembar resume saja," kata Amir.

Hal lain yang juga sering kali dilakukan pelamar adalah menuliskan kalimat-kalimat muluk yang tidak terukur dalam surat lamaran. Seperti lazimnya resume dan surat lamaran (cover letter) masa kini ditulis dalam bahasa Inggris. Amir mencontohkan kalimat, having strong managerial skill (memiliki kemampuan manajerial yang kuat). "Apakah kalimat dalam surat lamaran itu ada penjelasan di dalam resumenya? Terkadang tidak, jadi hanya kalimat-kalimat muluk yang tidak ada ukurannya untuk diketahui penyelenggara kerja saat membaca," ujar Amir.

Dia menekankan, jika pelamar ingin menuliskan deskripsi diri dengan kalimat-kalimat "tinggi", sebaiknya juga menyertakan bukti konkret dan relevan dalam resume.

"Kalimat-kalimat muluk itu kerap kali muncul mungkin juga karena pelamar, khususnya lulusan baru, mencontoh dari surat lamaran orang lain. Itu sangat tidak disarankan sebab setiap orang unik dengan segala potensi dan kekurangannya," tandas Amir.

3 KESALAHAN SAAT MEMBUAT CV

Tahukah Anda, bila Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, sebetulnya itu berarti Anda telah bekerja. Ya, ketika mencari lowongan pekerjaan, kemudian mengajukan lamaran, Anda sudah melakukan fungsi marketing. Artinya, Anda sudah harus terampil menjual keterampilan, bakat, dan keahlian di pasaran lowongan pekerjaan bila Anda ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Menjual diri tidak berarti Anda harus menipu atau mengelabui. Tetapi sekadar info, faktanya, pada banyak kasus surat lamaran Anda tidak akan diperhatikan. Benar. Jika Anda ingin surat lamaran Anda mendapatkan respon, Anda harus tahu cara menarik perhatian orang yang membacanya, termasuk memberitahukan bagaimana Anda dapat memberikan kontribusi diri Anda demi keberhasilan perusahaan mereka.


Sebagai pemburu pekerjaan, Anda harus ingat, “menjual diri” harus dimulai dari kertas. Tidak peduli apakah Anda menulis lamaran melalui curriculum vitae (CV), e-mail atau pos biasa, kemampuan Anda dalam mengomunikasikan pandangan dan efek adalah penting. Para profesional yang sibuk, termasuk para perekrut – selalu dibanjiri dengan e-mail, CV dan materi-materi lainnya. Hasilnya? Email yang panjang dan bertele-tele, surat yang membosankan dan CV yang tidak profesional, dibuang, dihapus, dan tidak dipedulikan.

Bila Anda ingin CV dan surat lamaran Anda dibaca, Anda harus menghindari kesalahan yang umum yang sering dilakukan oleh para pemburu pekerjaan.

Kesalahan 1:
Membingungkan

Mari bayangkan skenario yang sering dilakukan oleh pemburu pekerjaan: Anda membaca mengenai tawaran pekerjaan yang menarik, dan Anda langsung membuat surat lamaran dengan terburu-buru dan tidak teliti. Sesudahnya, tentu Anda akan menunggu telepon berdering atau e-mail atau surat panggilan. Sayangnya, telepon tidak berdering, tidak ada e-mail yang masuk, dan tidak ada surat panggilan.

Pertimbangkan kemungkinan ini: Anda bingung. Mungkin Anda mencantumkan minat Anda pada posisi Bagian Penjualan tetapi Anda juga menyebutkan Anda tidak menutup kemungkinan untuk posisi di Bagian Pemasaran atau Bagian Keuangan. Atau, bisa jadi Anda mencantumkan semua keahlian Anda di dalam CV, mulai dari mengajar bahasa Inggris sampai dengan ahli penerjemah dan semuanya Anda cantumkan di dalam CV Anda.

Solusinya? Kejelasan. Bila Anda terlalu banyak memberikan informasi mengenai diri Anda, sejarah pekerjaan, tujuan masa depan karier atau segala macam hal, Anda malah membingungkan orang yang membacanya. Mungkin kita berpikir orang yang membaca CV kita akan berpikiran sama dengan apa yang kita tulis, dengar dan katakan, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Orang sibuk dan waktu sangat terbatas. Tugas Anda adalah untuk memberikan penjelasan secara ringkas, jelas, cepat, dan langsung kepada intinya.

Sebelum mengirim CV, tanyakan diri Anda sendiri: “Diantara poin-poin yang lain, satu poin apa dari diri saya yang ingin saya perlihatkan dan sampaikan kepada pembaca CV saya?” Lalu pikirkan bagaimana Anda akan menyampaikannya atau menuliskannya atau menghapus hal-hal yang tidak perlu. Semakin banyak informasi yang Anda berikan, semakin kecil kemungkinannya akan dibaca dan diingat.

Kesalahan 2:
Membosankan

Profesional yang sibuk – termasuk para perekrut pegawai – dibanjiri dengan segala macam informasi. Termasuk lamaran serta jadwal wawancara calon pegawai. Anda akan melihat betapa pentingnya dapat menarik perhatian mereka dengan cara yang profesional. Bila isi CV Anda membosankan, kemungkinannya Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan dan butuhkan.

Solusinya? Berikan informasi yang berarti dan berguna. Bila Anda ingin agar CV Anda menarik perhatian mereka yang membacanya, materi tulisan haruslah ringkas, jelas dan menyampaikan pesan yang berarti. Lupakan bahasa klise seperti, “Saya merupakan pemain tim yang andal,” atau “Saya pekerja keras.” Walaupun hal ini benar, semua pelamar menuliskannya. Bila Anda memang pekerja keras dan ingin menyampaikan atau menuliskannya, maka Anda harus membuktikannya. Jangan tuliskan kecuali Anda telah menyiapkan contoh yang jelas dan sampaikan dengan singkat.

Bila Anda menuliskan tentang diri Anda, selalu siap untuk menawarkan cerita, contoh atau kenyataan yang betul-betul memperlihatkan Anda seperti yang Anda tulis atau katakan.

Kesalahan 3:
Menyamaratakan

Bila kita berbicara mengenai CV dan surat lamaran, Anda tidak dapat membuatnya satu tipe untuk semua pekerjaan yang Anda lamar. Untuk menyiapkannya diperlukan waktu dan usaha. Itulah sebabnya mengapa banyak diantara kita sangat malas untuk mempersiapkannya sesuai dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan.
Hasilnya? Kita mengirim CV dan surat lamaran yang sama persis (dan hanya membuat perubahan-perubahan kecil seperti mengganti nama perusahaan, alamat, nama orang yang dituju) pada setiap pekerjaan yang kita lamar. Ini bukan merupakan cara yang tepat.

Bila Anda tidak menyisihkan waktu untuk menyiapkan CV dan surat lamaran yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh tiap perusahaan, Anda menghilangkan kekuatan dari CV Anda, dan tentu saja Anda sulit berkompetisi dengan calon pelamar lain yang memiliki pesan yang kuat dan lebih terfokus.

Solusinya? Sesuaikan CV dan surat lamaran Anda setiap kali dan setiap saat Anda akan mengirimkannya. Tidak berarti Anda harus mengubah sama sekali isi dan bentuknya tetapi sesuaikan dengan posisi yang diperlukan dan yang Anda impikan.

Pastikan untuk meneliti deskripsi pekerjaan sebelum Anda mengirimkannya dan bahwa informasi yang Anda berikan merefleksikan posisi yang dibutuhkan dan bagaimana Anda dapat mengkontribusikan diri Anda terhadap kebutuhan tersebut. Memang ini berarti Anda harus berkerja keras tetapi tidak selalu mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang kita dambakan. Buat setiap kesempatan yang memungkinkan dan luangkan waktu Anda untuk sungguh-sungguh menyiapkan CV Anda agar tampak eksklusif dan berbeda dari pelamar lainnya.


taken from : tabloidnova.com

Membuat Resume Desainer Web

taken from : designmagz.com

Bila Anda adalah desainer Web yang telah lama berkiprah, atau Anda mulai menekuni dunia desain, ada satu hal yang tak kalah penting yang harus Anda perhatikan; Resume. Resume adalah riwayat perjalanan Anda dalam berkarir, jadi secara ringkas orang akan mendapatkan gambaran tentang Anda dalam resume yang Anda buat. Bila Anda seorang desainer Freelance dan mencari proyek atas nama pribadi, resume merupakan penunjang dari nilai jual atas karya Anda. Dengan resume yang baik, calon klien akan merasa teryakinkan. Resume juga berperan sangat penting bila Anda melamar pekerjaan, perusahaan akan mendapat gambaran apa, siapa, dan bagaimana Anda dalam bidang yang Anda geluti.

Lalu, apa saja yang harus Anda cantumkan dalam resume seorang desainer Web? Beberapa poin dibawah mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda dalam membuat resume.



okuskan Arah Resume
Dalam membuat resume seorang desainer Web, pastikan hal-hal yang ingin Anda tonjolkan adalah dalam bidang tersebut. Walaupun bidang lain akan menjadi nilai tambah, hindarkan kesan Anda adalah sebagai orang segala bisa. Bila terlalu memperlihatkan bahwa Anda menguasai banyak hal, apalagi mengada-ada, kelak hal ini akan merugikan Anda sendiri mengingat di Indonesia cakupan kerja desainer Web di sebuah perusahaan masih belum profesional, misalnya, masih banyak perusahaan yang meminta desainer “plus”, plus bisa programming, networking, admin server, dan lain-lain.

Cantumkan Prestasi dan Kebanggan Anda
Punya prestasi atau kebanggan dalam desain Web? Hal ini bisa jadi faktor penunjang dari karir kerja Anda, cantumkanlah tanggal, even, dan prestasi yang Anda raih. Prestasi kerja pada perusahaan yang terdahulu pun dapat Anda tambahkan. Misalnya:
2001: Juara 1, Lomba desain banner Master Web.
2002: Desain Web terbaik Master Web Indonesia, untuk PT…

Riwayat Pendidikan, kursus, atau workshop
Riwayat pendidikan, kursus, atau workshop bermanfaat untuk memberikan gambaran pengetahuan yang Anda miliki. Bila Anda telah sering mengikuti workshop atau kursus, tidak usah ditulis seluruhnya karena akan terkesan “orang kursusan”, cukup tampilkan yang dapat menunjang profesi Anda.

Pengalaman Organisasi
Apakah Anda adalah orang yang dapat diajak bekerjasama dalam sebuah tim? Gambaran tentang hal ini diperoleh dari penuturan keterlibatan Anda pada sebuah organisasi baik itu organisasi yang Anda ikuti pada masa sekolah atau kuliah, Organisasi kemasyarakatan, atau sosial. Sebutkan posisi atau jabatan yang Anda pegang.

Sebutkan kemampuan Anda
Deskripsikan kemampuan Anda dalam hal Desain Web baik secara teknis seperti penguasaan software dan hal lainnya. Kemampuan ini dapat menjadi gambaran utama apakah Anda memenuhi kriteria atau tidak.

Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja dapat menjadi pertimbangan yang sangat berharga, orang yang telah atau pernah bekerja, biasanya memiliki pengalaman lebih pada bidang desain Web. Batasi jumlah pengalaman kerja Anda, cukup tampilkan pengalaman kerja pada perusahaan yang menurut Anda pantas dibanggakan. Bila terlalu banyak menampilkan pengalaman kerja, bisa-bisa Anda disebut kutu loncat.

Hobi dan Ketertarikan
Hobi dan ketertarikan merupakan expresi dari jiwa Anda, orang dapat menilai Anda dari hobi dan ketertarikan Anda akan suatu hal.


Bagaimana membuat sebuah resume unggulan

By Febdian Rusydi

Akhir-akhir ini saya sering dapat pertanyaan bagaimana membuat sebuah resume, atau apa beda CV dan Resume. Akhir tahun lalu, secara kebetulan saya singgah ke situs ScienceCareer.org dan menemukan sebuah artikel dari Peter Fieske. Menurut saya artikel ini bagus, pembahasan lugas dan jelas, dan yang paling penting up-to-date. Sebelum ini dalam membuat resume saya berpedoman pada buku “How To Say It” karya Rosalie Maggio (ISBN:0-7352-0234-6).

Ada sedikit perbedaan memang dengan Fieske. Pertama, Fieske menjelaskan membuat resume untuk para saintis muda, sementara Magio lebih untuk kasus umum. Kedua, Fieske tidak mempermasalahkan menulis referensi dengan “Referensi tersedia jika diminta,” sementara Maggio menegaskan referensi harus ada.

Semoga terjemahaan bebas ini bermanfaat bagi para pembaca. Versi asli dalam Bahasa Inggris tersedia di web ScienceCareer. Selamat menikmati.



Segala sesuatu yang ingin kamu tahu tentang Resume dan CV… tapi takut untuk bertanya!

Oleh Peter Fieske

Mari kita mulai tulisan ini dengan melakukan sebuah Kuis, test kecil-kecilan. Saya yakin anda semua sudah pernah mengalami, saat permulaan sebuah kelas dengan seorang instruktur yang berpikir untuk mengadakan sebuah kuis di hari pertama untuk melihat seberapa banyak yang anda tahu tentang materi yang akan diberikan dalam kelas tersebut. Saat anda mencoba menjawab kuis itu sehebat yang bisa anda lakukan (kita semua melakukannya) jawaban yang biasanya kita berikan penuh dengan perasaan teror dan frustasi, karena banyak yang tidak kita tahu sehingga merasa kebodohan kita diekspos untuk dilihat semua orang. Instruktor, sebagaimana kita semua tahu, SENANG untuk mengkondisikan para siswanya dalam kondisi frustasi ini! Saya benci pengalaman ini.

Jadi maafkan saya jika saya menikmati kondisi yang sama dalam masalah terkait resume dan CV. Bahkan jika anda menjawab pertanyaan kuis ini dengan benar, kuis ini mungkin membuat anda berpikir ulang tentang resume atau CV anda sendiri.

Pertanyaan

Pertanyaan 1:
Resume dan CV pada dasarnya bisa saling dipertukarkan. (Benar atau Salah)

Pertanyaan 2:
Tujuan resume atau CV adalah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. (Benar atau Salah)

Pertanyaan 3:
Pesan utama yang ingin anda sampaikan lewat resume anda adalah sudah sampai di mana anda. (Benar atau Salah)

Jawaban

Jawaban 1: SALAH!
Resume dan CV adalah berbeda, SANGAT berbeda. Perbedaan-perbedaan antara dua hal ini termasuk struktur, isi, panjang, dan gaya. Kesalahan yang paling sering dijumpai dari seorang saintis dalam pencarian kerja adalah menyerahkan sebuah resume yang sangat mirip dengan sebuah CV.

Jawaban 2: SALAH!
Tujuan dari resume atau CV adalah untuk mendapatkan tempat atau undangan WAWANCARA (interview). Mendapatkan sebuah pekerjaan adalah setelah itu, setelah melewati wawancara dan terkadang wawancara lanjutan. Tujuan utama dari resume atau CV anda seharusnya untuk mendaratkan kaki anda ke dalam pintu, hanya itu!

Jawaban 3: SALAH!
Sebuah perbedaan mendasar antara resume dan CV adalah bahwa CV fokus pada riwayat hidup (sudah sampai di mana anda), sementara resume harus bisa menyampaikan pesan anda hendak ke mana. Sebuah resume tidak bisa hanya sekedar daftar dari pengalaman-pengalaman masa lalu anda. Sebuah resume harus merupakan sebuah seleksi singkat dari pengalaman-pengalaman tersebut dan skill yang COCOK DENGAN PEKERJAAN YANG SEDANG ANDA LAMAR. Mungkin anda bertanya, bagaimana cara melakukannya? Nah, sila lanjut baca artikel ini…

Bagi para saintis di semua zaman, melamar apapun jenis pekerjaan baik terkait atau tidak dengan riset sains, sebuah resume atau sebuah CV adalah alat yang paling diburu nomor satu. Kebanyakan para saintis sudah terbiasa dengan aturan-aturan untuk membuat sebuah CV; setelah itu, kita sampai pada kondisi di mana CV merupakan sesuatu yang biasa. Bagaimanapun, kebanyakan saintis dan insinyur baik Ph.D maupun master punya sedikit atau bahkan tidak punya pengalaman sama sekali dalam menulis sebuah resume. Akibatnya, mereka akhirnya membuat sebuah dokumen yang sebenarnya adalah sebuah CV. Apanya yang salah, sih? Saat anda sedang melamar sebuah pekerjaan dan bersaing dengan banyak yang TAHU SEPERTI APA SEHARUSNYA SEBUAH RESUME, resume anda akan terlihat sebagai barang aneh, ganjil, tidak cocok, dan tak tersentuh. Ini sama sekali bukan impresi terbaik yang seharusnya diberikan. Anda mungkin saja pintar dan memiliki latar belakang yang hebat, tapi dengan demikian anda sama sekali tidak akan terlihat sebagai seorang kandidat yang berpotensi.

Tidak seperti CV, yang merangkum SEMUA pengalaman anda, resume adalah sebuah rangkuman dari aspek pendidikan anda atau pengalaman kerja anda yang membuat anda COCOK UNTUK PEKERJAAN TERTENTU YANG SEDANG ANDA LAMAR. Panjang resume cukup dalam selembar kertas saja (kecuali anda punya pengalaman bertahun-tahun dalam bidang tertentu), dan spasi ketikan secukupnya.

Bagian-bagian utama dari resume

Ada beberapa bagian dari resume anda yang terlihat identik dengan CV. Bagian lain akan sangat berbeda.

Nama dan alamat: Nama, alamat, nomor telepon, nomor fax, dan alamat email anda sebaiknya di bagian atas halaman terdepan, cukup besar sehingga gampang dibaca. Jika resume anda dua halaman atau lebih, pastikan nama anda ada di setiap lembar kertas sebagai header.

Pernyataan tujuan resume: Pernyataan tujuan resume adalah bagian utama dalam resume profesional tapi sangat jarang diteumkan dalam sebuah CV. Pernyataan tujuan resume adalah sebuah kalimat yang menyatakan APA YANG ANDA CARI. Pernyataan ini bisa berubah tergantung dari jenis posisi yang sedang anda lamar. Pernyataan tujuan resume memberikan gambaran kepada pihak pemberi pekerjaan jenis posisi apa yang sedang anda cari, di mana anda ingin bekerja, dan aspek bidang apa yang anda tertarik.

Tunggu! Tahan sebentar! Anda bertanya, kenapa ini penting? Tidakkah sudah cukup jelas bahwa anda menginginkan sebuah pekerjaan? Lagi pula, anda sedang MELAMAR posisi itu! Jawaban singkatnya adalah: Si pemberi pekerjaan memakai pernyataan tujuan resume untuk menyingkirkan para pelamar yang tidak memberikan petunjuk apa yang mereka inginkan. Anda tidak bisa bergantung pada resume anda untuk bicara sendiri tentang kualifikasi dan tujuan karir anda; anda harus tegaskan kualitas dan tujuan anda di awal resume. Para pelamar pekerjaan yang yang sudah benar-benar mencari pekerjaan untuk dilamar akan bisa mendeskripsikan dengan jelas dan singkat kenapa mereka melamar pekerjaan tersebut. Para pelamar yang membabi-buta mencetak resume dengan laser printer dan mengirimkan ke semua orang yang membuka lowongan pekerjaan tidak akan bisa untuk memberikan pernyataan tujuan dari posisi yang dilamarnya, dan ini akan menjadi sebuah kerugian besar untuknya.

Sebuah pernyataan tujuan harus bisa memberikan kesetimbangan antara luas dan spesifik. Mengatakan sesuatu seperti “Applicant deseires a challenging position utilizing his skills and experience with the opportunity for advancement” tidak menjelaskan apa-apa kepada si pemberi pekerjaan, selain daripada, tentu saja, kamu ingin sebuah pekerjaan.

Masih belum jelas juga tentang pernyataan tujuan? Ini beberapa contoh bagus:

  • “Challenging position as computer programmer or analyst incorporating skills in numerical analysis, resource management, and land-use policy.”
  • “Desire position in management-consulting organization requiring outsatinding verbal, analytical, and teamwork skills.”
  • “Position as analytical chemist in semiconductor manufacturing company, specializing in transmission electron microscopy.”

Setiap pernyataan tersebut dengan jelas menyatakan tujuan si pelamar, dan beberapa malah menyarikan beberapa kemampuan si pelamar. Sebagaimana yang anda bisa lihat, dalam rangka membuat sebuah pernyataan tujuan yang bagus, anda harus memiliki sebuah tujuan spesifik di benak anda. Dan ini membutuhkan pencarian yang serius dalam sebuah pekerjaan yang ingin anda lamar.

Pernyataan ringkasan: Beberapa resume juga memiliki sebuah pernyataan ringkasan, di mana satu atau dua kalimat untuk mendeskripsikan kualifikasi terpenting dari pelamar. Pernyataan ini biasanya mencakup skill terpenting untuk pekerjaan tersebut yang sudah dilakoni selama bertahun-tahun (spesialisasi).

Pendidikan: Latar belakang pendidikan dari saintis biasanya selalu hebat di atas kertas. Ini adalah sesuatu yang diperhatikan oleh semua orang. Seorang kandidat yang memiliki Ph.D. dari Massachusetts Institute of Technology di bidang geofisika dan lulus dengan summa cum laude dari Vassar College akan menarik perhatian siapa pun. Sebenarnya derajat atau gelar akademik yang dicantumkan (dalam resume) untuk mendapatkan sebuah posisi pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut tidak membutuhkan gelar akademik tersebut tidak dipertimbangkan sebagai sebuah aset.

Untuk alasan ini saya letakkan seksi Pendidikan tepat di bawah Pernyataan tujuan resume.

Letakkan hal-hal seperti “lulus dengan cum laude” pada bagian ini, tapi letakkan akademik dan penghargaan yang berkaitan dengan akademik di bagian yang lain.

Agar lebih jelas, anda seharusnya menuliskan seperti berikut di bagian Pendidikan (dengan urutan kronologis terbalik):

  • Nama (Ph.D., master, sarjana di institusi …)
  • Lokasi institusi
  • Tahun kelulusan (tidak usah sebutkan bulan dan tanggal)
  • Departemen atau Jurusan dan penghargaan akademik (misalnya cum laude)
  • Sertifikat profesional atau akreditasi lainnya

Jangan takut untuk mencantumkan (jika memang dirasa mendukung):

  • Nama pembimbing
  • Indeks Prestasi
  • Sekolah Menengah Atas (SMA)

Beberapa ilmuwan master dan Ph.D. mengatakan pada saya mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena dianggap “overqualified” (kualitasnya di atas yang dibutuhkan). Beberapa orang menyarankan bahwa, dalam kasus-kasus tertentu, anda seharusnya tidak mencantumkan Ph.D. dalam resume dan berlagak bahwa kamu tidak pernah bersekolah Ph.D. Gelar Ph.D atau master berguna hanya jika anda tidak bisa menunjukkan pada perusahaan betapa kamu punya skill yang bernilai yang anda dapatkan selama ini. Tantanganmu adalah untuk membuat jelas bagaimana pendidikan dan/atau pelatihan yang ada dapatkan relevan dengan pekerjaan yang sedang anda lamar.

Jika anda memutuskan bahwa gelar akademik bukan sesuatu yang ingin anda tonjolkan, ada berbagai cara untuk tidak menegaskannya. Salah satunya adalah dengan meletakkan bagian Pendidikan di bagian paling bawah resume. Dengan demikian perusahaan sudah kagum duluan dengan pengalaman kerjamu sebelum akhirnya tahu bahwa anda punya gelar akademik yang tinggi.

Pengalaman Kerja: Di sinilah tempat meletakkan tiga sampai empat pengalaman kerja yang menegaskan keahlian yang memang sangat dicari oleh perusahaan. Yang teramat penting, anda seharusnya menunjukkan bagaimana anda membuat sebuah perbedaan. Bagaimana caranya? Dengan mengutip spesifik, pakailah ukuran quantitatif tentang apa yang anda lakukan: Jangan hanya mengatakan anda “Mengajar di lab”; tapi katakan “Mengajar di Lab Kimia Dasar untuk 23 siswa.” Apapun yang anda lakukan, JANGAN asumsikan bahwa menyebutkan sebuah pekerjaan yang sederhana sudah cukup: Kebanyakan perusahaan tidak betul-betul tahu seperti apa kerjaan-pekerjaan di bidang lain secara detil.

Dalam mendeskripsikan kalimat-kalimat di bagian ini, anda sebaiknya memakai “kata kerja aktif” dalam kalimat aktif lampau atau sekarang.

Jika anda adalah fresh graduate atau baru lulus dari sekolah, pengalaman riset bisa dijadikan item pertama dan terbesar, tapi sebaiknya jangan cuma itu saja. Pengalaman mengajar dapat terlihat bagus sebagai kategori terpisah, terutama jika anda punya kewajiban mengajar. Pekerjaan sambilan (part-time job) yang dilakukan selagi sekolah juga bagus diutarakan. Jika anda melakukan sesuatu yang mengesankan untuk sekolah, bisa dimasukkan, terutama jika pengalaman kerja anda sangat terbatas.

Bagian yang lain: Anda mungkin ingin memasukkan sebuah daftar skil-skil tertentu jika anda belum jelaskan di atas. Skil komputer dan bahasa asing mungkin bisa ditulis pada bagian terpisah. Tergantung pada pekerjaan yang dilamar, anda mungkin ingin menjelaskan perangkat lunak tertentu yamg anda sudah terbiasa memakainya.

Apa yang tidak perlu dicantumkan: Dulu menjadi kebiasaan untuk mencantumkan informasi personal seperti hobi dan kesukaan. Sebab, bisa jadi si pembaca memiliki hobi yang sama dengan anda, misalnya sama-sama pendaki gunung. Wah, jangan lagi, ini adalah era modern, dan informasi personal tidak hanya tidak relevan, tapi ini membuat resume anda tidak profesional. Jadi tidak perlu mencantumkan dalam resume anda bahwa anda suka medaki, berburu, mengkoleksi prangko, dan semacam ini lainnya. Juga tidak perlu mencantumkan: tanggal kelahiran, status perkawinan, jumlah anak, dan permintaan gaji.

Dalam hukum, perusahaan tidak berhak bertanya umur anda, status perwakinan, atau jumlah anak yang anda punya. Mereka bisa melontarkan pertanyaan wajib seperti “apakah anda punya kebutuan khusus yang akan mempengaruhi kinerja anda?” Anda boleh berpikir bahwa anda meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda dengan membeberkan informasi sensitif dan pribadi anda, tapi dalam realitas, ini memberikan mereka impresi bahwa anda kurang pengalaman di lapangan pekerjaan.

Referensi: Referensi, jika diminta, harus dicantumkan pada halaman terpisah dengan nama lengkap, jabatan, tempat bekerja, hubungan dengan anda, alamat lengkap, nomor telepon dan mesin fax, dan alamat email. Juga jangan takut mengakatakan “Referensi tersedia jika diminta.” Beberapa orang mengatakan pada saya bahwa referensi semakin jarang dipakai akhir-akhir ini, meskipun saya menerima beberapa telepon tentang orang yang mencantumkan saya sebagai referensi mereka. Secara umum, impresiku adalah bahwa perusahaan bergantung pada resume tertulis dan wawancara dalam mengangkat pegawai baru dan memakai referensi sebagai sebuah cek akhir (final check). Bagaimanapun, referensi yang sudah dikenal baik oleh perusahaan dapat menjadi sangat berguna. Orang-orang ini sering ditelepon, dan jika mereka sudah disiapkan bernyanyi untuk anda, anda punya keunggulan yang mengerikan. Ingatlah untuk mempersiapkan dan menghubungi para referensi anda jauh-jauh hari.

Petunjuk akhir, tips, dan saran

Menulis sebuah resume jelek itu gampang. Menulis sebuah resume bagus itu susah. Ini akan butuh waktu dan banyak draf. Karena para saintis riset sering menargetkan beberapa jalur karir berbeda secara simultan, maka penting untuk memiliki beberapa jenis resume yang menonjolkan skil yang berbeda. Disarankan juga sebuah reseme seharusnya terlihat bersih, tidak ada salah ejaan, dan tegas. (Salah eja adalah benar-benar sebuah ciuman kematian, jadi, demi Tuhan, cek dan cek lagi dan berikan pada teman anda untuk dibaca.)

Kategori CV Resume
Apa ini? Sebuah daftar penuh riwayat hidup dari pekerjaan profesional dan pendidikan. Ringkasan dari pengalaman dan skil yang sangat relevan dengan posisi yang dilamar.
Sebarapa panjang? Biasanya berhalaman-halaman, panjang tidaklah penting. Biasanya satu halaman saja. Halaman yang banyak hanya untuk posisi level senior.
Kapan dipakai? Dipakai untuk posisi akademik dan riset di pemerintahan dan industri. Dipakai untuk setiap jenis perkejaan di luar akademis dan sains.
Apakah publikasi dicantumkan? Daftar lengkap publikasi adalah penting. Bahkan daftar sebagian publikasi pun jarang dimasukkan.
Seberapa penting gaya dan layout? Gaya tidak begitu masalah; isi adalah yang terpenting. Gaya dan isi sama penting.
Haruskah dimodifikasi untuk cocok dengan perkejaan yang saya lamar? Tidak perlu. Harus diadaptasi supaya cocok dengan setiap spesifik pekerjaan yang anda lamar.

Sedikit tentang Peter Fieske

Peter Fieske adalah seorang Ph.D. di bidang ilmu geologi dan lingkungan, postdoc di Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika Serikat), dan penulis buku To Boldy Go: A Practical Career Guide for Scientist. Peter juga sering menulis di majalah internet ScienceCareer.org sebagai seorang konsultan di kolom Career Development.


Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

Agar terlihat profesional dan menarik, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat curriculum vitae (CV):

  • Gunakan kertas putih polos

CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).

  • Status perkawinan

Cantumkan status perkawinan (single, married, atau divorced).

  • Foto terbaru

Lampirkan pas foto terbaru. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (jas lengkap dengan dasi).

  • Referensi

Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).

  • Pekerjaan yang diinginkan

Selalu cantumkan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Jangan menulis bahwa anda siap bekerja dalam posisi apa saja karena akan memberi kesan bahwa anda adalah pekerja serabutan. Tuliskan saja spesialisasi anda.

  • Format standar surat resmi

Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Times New Roman.

  • Pengalaman kerja

Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya (bukan nama perusahaannya) sebanyak-sebanyaknya tiga perusahan terakhir, berikut pangkat dan jabatannya.

  • Pengalaman lain yang menunjang

Cantumkan pengalaman atau organisasi yang berhubungan dengan spesialisasi anda. Jika anda adalah seorang spesialis bidang kimia, maka pengalaman sebagai juara I lomba melukis atau pejabat ketua senat tidak perlu dicantumkan.

  • Identitas

Cantumkan identitas anda dengan jelas.

Format resume atau curriculum vitae di setiap negara berbeda-beda. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan dan pandangan politik di setiap negara yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (AS) tidak perlu mencantumkan foto, agama, status perkawinan dan umur, karena hal itu dianggap sangat pribadi.

Perusahaan tidak meminta pencantuman keterangan-keterangan seperti itu karena bisa dianggap melakukan ‘early prejudice’. Di AS perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi dalam penerimaan pegawai, baik diskriminasi atas ras, umur, status maupun agama. Sedangkan di Singapura, kadang dalam resume diminta mencatumkan keterangan ras.


sumber : http://www.ngelamar.com

Tips Umum Membuat Resume

Sumber: Milis Persiapan Seleksi

Resume atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan amatlah menentukan bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke tahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Resume yang dibuat dengan baik akan mempermudah pembacanya (baca: recruiter) dalam mengevaluasi kualifikasi yang dimiliki oleh si pelamar.



Pentingnya membuat resume yang dirancang secara khusus (bukan menjiplak model resume orang lain) seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong alias tidak dapat diisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di mata si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat.

Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan di tengah - tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha (baca: orang yang mempekerjakan) harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca.

Dengan membuat resume secara menarik, padat dan lugas si pelamar sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena ia telah mampu:

  • Memberikan fakta-fakta tentang latar belakang pelamar.
  • menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya.